Download Contoh Lk-9 Best Practice PKP Bahasa Indonesia SMP 2019
Sahabat guru peserta diklat PKP 2019, Kali ini kami bagikan contoh laporan best practice bahasa indonesia Untuk jenjang SMP.
Laporan lembar kerja (LK-9) ini disusun berdasarkan sistematika penulisan yang tepat sesuai dengan juknis PKP 2019.
Contoh best practice ini kami sediakan agar bisa didownload oleh rekan guru mapel bahasa indoensia SMP, supaya bisa dijadikan refferensi dalam pembuatan tugas diklat PKP sebenarnya.
Sebelum download, silahkan lihat contoh yang kami tampilkan berikut :
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan YME, karena hanya atas izin dan karunia-Nya LAPORAN BEST PRACTICE PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP) BAGI GURU SASARAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA-SMP, ini dapat diselesaikan. Diharapkan melalui pedoman ini program PKP Berbasis Zonasi dapat dilaksanakan dengan efektif.
Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi merupakan salah satu upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas lulusan dalam hal ini peserta didik. Program ini dikembangkan mengikuti arah kebijakan Kemendikbud yang menekankan pembelajaran berorientasi Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi atau Higher Order Thinking Skills (HOTS). Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik.
Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tinggi kepada berbagai pihak yang telah bekerja keras dan berkontribusi positif mewujudkan kegiatan ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi upaya yang kita lakukan. Aamiin.
Wassalamu’alaikum Warohmatulahi Wabarokatuh.
Penyusun
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL.............................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................
BIODATA PENULIS........................................................................................
KATA PENGANTAR.......................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
- Latar Belakang Masalah..........................................................................
- Jenis Kegiatan.........................................................................................
- Manfaat Kegiatan....................................................................................
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN..........................................................
- Tujuan dan Sasaran.................................................................................
- Bahan/Materi Kegiatan...........................................................................
- Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan....................................................
- Alat/Instrumen .......................................................................................
- Waktu dan Tenpat Kegiatan...................................................................
BAB III HASIL KEGIATAN...........................................................................
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI...............................................
- Simpulan..................................................................................................
- Rekomendasi...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
LAMPIRAN.......................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN
Tugas IN-1
LK.1 Pengembangan Pembelajaran....................................................................
LK 2 Pendalaman Materi....................................................................................
Tugas IN-2
LK.3 Format desain pembelajaran sesuai pembagian KD..................................
LK.4 Penilaian HOTS sesuai pembagian KD.....................................................
Tugas ON-1
LK.5 RPP sesuai pembagian KD........................................................................
LK.3 Format desain pembelajaran......................................................................
LK.4 Penilaian HOTS kasti................................................................................
Tugas IN- 3
LK.6 Reviu RPP sesuai pembagian KD.............................................................
LK.4d Reviu Penilaian HOTS sesuai pembagian KD.......................................
Tugas ON-2
Lembar_Observasi_Praktik_Pembelajaran_Kasti...............................................
LK.7 Jurnal Pratek Pembelajaran Kasti..............................................................
LK.5 RPP senam.................................................................................................
Jurnal Belajar OJL ON 2.....................................................................................
Tugas IN- 4
Tugas I................................................................................................................
o- 3
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 57 menyatakan bahwa evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur formal dan nonformal untuk semua jenjang, satuan, dan jenis pendidikan.
Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama ini, penulis menggunakan buku siswa dan buku guru. Penulis meyakini bahwa buku tersebut sudah sesuai dan baik digunakan di kelas karena diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata, dalam praktiknya, penulis mengalami beberapa kesulitan seperti materi dan tugas tidak sesuai dengan latar belakang siswa. Selain itu, penulis masih berfokus pada penguasaan pengetahuan kognitif yang lebih mementingkan hafalan materi. Dengan demikian proses berpikir siswa masih dalam level C1 (mengingat), memahami (C2), dan C3 (aplikasi). Guru hampir tidak pernah melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills/ HOTS). Penulis juga jarang menggunakan media pembelajaran. Dampaknya, suasana pembelajaran di kelas kaku dan anak-anak tampak tidak ceria.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa diperoleh informasi bahwa (a) siswa malas mengikuti pembelajaran yang banyak dilakukan guru dengan cara ceramah, (b) selain ceramah, metode yang selalu dilakukan guru adalah penugasan. Sebagian siswa mengaku jenuh dengan tugas-tugas yang hanya bersifat teoritis, dan hanya menyalin dari buku teks.
Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, siswa harus dibekali keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) PBL. PBL merupakan model pembelajaran yang mengedepankan strategi pembelajaran dengan menggunakan masalah dari dunia nyata sebagai konteks siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep esensial dari materi yang dipelajarinya.
Salah satu upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang bermuara pada peningkatan kualitas siswa adalah menyelenggarakan Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP).
Untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, serta pemerataan mutu pendidikan, maka pelaksanaan Program PKP mempertimbangkan pendekatan kewilayahan, atau dikenal dengan istilah zonasi. Melalui langkah ini, pengelolaan Pusat Kegiatan Guru (PKG) TK, kelompok kerja guru (KKG) SD, atau musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) SMP/SMA/SMK, dan musyawarah guru bimbingan dan konseling (MGBK), yang selama ini dilakukan melalui Gugus atau Rayon, dapat terintegrasi melalui zonasi pengembangan dan pemberdayaan guru. Zonasi memperhatikan keseimbangan dan keragaman mutu pendidikan di lingkungan terdekat, seperti status akreditasi sekolah, nilai kompetensi guru, capaian nilai rata-rata UN/USBN sekolah, atau pertimbangan mutu lainnya.
Pedoman ini disusun untuk memberikan arah dalam implementasi Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi dalam penggunaan aspek HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan Abad 21 di dalam RPP.
- Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan praktik ini adalah kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia unit 1 Teks Cerita Pendek kelas IX dan unit 2 Teks Laporan Hasil Observasi Kelas VII.
- Manfaat Kegiatan
Manfaat Program PKP Berbasis Zonasi adalah sebagai berikut:
- Membiasakan guru untuk membuat pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga penilaiannya;
- Membiasakan siswa untuk berpikir tingkat tinggi sehingga dapat meningkatkan kompetensinya;
- Memberikan acuan kepada kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik;
- Memberikan acuan kepada pengawas sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik dan manajerial.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
- Tujuan dan Sasaran
Tujuan penulisan praktik baik ini adalah untuk mendeskripsikan praktik baik penulis dalam menerapkan pembelajaran berorientasi penggunaan aspek HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan Abad 21 di dalam RPP.
Sasaran Program PKP Berbasis Zonasi adalah seluruh guru Bahasa Indonesia Sekolah Menengah Pertama khususnya Guru Sasaran yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu.
- Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah pembelajaran Bahasa Indonesia unit 1 Teks Cerita Pendek kelas IX unit 2 Teks Laporan Hasil Observasi Kelas VII.
Unit pembelajaran ini dikembangkan berdasarkan Kompetensi Dasar unit 1 Teks Cerita Pendek kelas IX adalah:
- 5. Mengidentifikasi unsur pembangun karya sastra dalam teks cerita pendek yang dibaca yaitu:
- 5. Menyimpulkan unsur-unsur pembangun karya sastra dengan bukti yang mendukung dari cerita pendek yang dibaca.
Kompetensi Dasar unit 2 Teks Laporan Hasil Observasi Kelas VII.adalah:
- 7. Mengidentifikasi informasi dari teks laporan hasil observasi berupa buku pengetahuan yang dibaca.
- 7. Menyimpulkan isi teks laporan hasil observasi berupa buku pengetahuan yang dibaca dan didengar.
- Cara Melaksanakan Kegiatan
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan praktik baik yang telah dilakukan penulis.
Pertemuan |
Materi Diklat |
Durasi |
Media |
Kegiatan Pembelajaran |
Sumber Belajar |
Produk Peserta |
|
LK |
Tagihan |
||||||
In-1 |
1) Kebijakan PKP 2) PPK dan GLN berorientasi HOTS 3) Pengenalan kelas pendamping online 4) Pengembangan pembelajaran HOTS |
4jp |
LK |
Diskusi
Diskusi
Diskusi
Diskusi |
Portal SIM PKB
Modul |
|
|
In-2 |
1) Analisis unit pembelajaran 2) Desain Pembelajaran 3) Penyusunan soal HOTS |
|
PPT
LK
|
Diskusi |
Portal SIM PKB
Modul |
LK-1 |
|
In-3 |
1) Tinjauan desain pembelajaran dan penilaian HOTS 2) Perbaikan hasil tinjauan pembelajaran dan penilaian HOTS |
|
PPT
LK
|
|
Portal SIM PKB
Modul |
|
|
In-4 |
1) Refleksi peraktik pembelajaran dan penilaian di sekolah 2) Desain pembelajaran dan penilaian Berorientasi ke-2 |
|
PPT
LK
|
|
Portal SIM PKB
Modul |
|
|
In-5 |
1) Laporan Best Practice |
|
|
|
Portal SIM PKB
Modul |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
- Metode / Cara melaksanakan Kegiatan
Metode yang digunakan dalam pembelajaran program PKP ini adalah Andragogi, yaitu proses untuk melibatkan peserta didik dewasa ke dalam suatu struktur pengalaman belajar.
- Media dan Instrumen
Media pembelajaran yang digunakan adalah;
- Media cetak : modul dan lembar kerja
- Media komputer : PPT, soft copy materi
- Media jaringan internet : Portal SIM PKB
Instrumen yang digunakan
- Penilaian sikap : Pengamatan saat kegiatan berlangsung
- Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja dalam mengerjakan LK
- Penilaian Pengetahuan : POST Test melalui jejaring internet
- Waktu dan Tempat Kegiatan
- Tempat kegiatan
- IN bertempat di SMP Negeri 1 Kandanghaur Raya Kandanghaur No. 284 Kode Pos 45254 Ds. Wirapanjunan Kec. Kandanghaur Kab. Indramayu Prov. Jawa Barat.
- ON bertempat di SMP Negeri 1 Gabuswetan Jln. Raya Gabusweta No. 12 Kode Pos 45263 Ds. Gabuswetan Kec. Gabuswetan Kab. Indramayu Prov. Jawa Barat.
- Waktu Kegiatan
BAB III
HASIL KEGIATAN
- Hasil
Hasil Kegiatan ini guru mampu meningkatkan kualitas pembelajaran pembelajaran . Melalui kegiatan merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi Meningkatkan kompetensi siswa melalui pembinaan guru dalam merencanakan, melaksanakan, sampai dengan mengevaluasi pembelajaran yang berorientasi pada penggunaan aspek HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan Abad 21.
- Masalah yang Dihadapi
Dalam kegiatan ini banyak menggunakan teknologi komputer dan jaringan internet terutama dalam upload LK. Keterbatasan pengetahuan tentang teknologi menghambat penyerapan pengetahuan dari program ini, Jaringan webside yang lambat membuat pengiriman LK terhambat dan menyulitkan peserta. Masalah yang dihadapi siswa belum terbiasa siswa belajar dengan penggunaan aspek HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan Abad 21. Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik guru selalu mengguakan metode ceramah, siswa pun merasa lebih percaya diri menghadapi ulangan (penilaian) setelah mendapat penjelasan guru melalui ceramah.
Masalah lainnya adalah guru tidak mempunyai kompetensi yang memadai untuk membuat video pembelajaran. Padahal selain sebagai media pembelajaran,. Video juga merupakan bentuk teks audiovisual yang juga harus disajikan sesuai dengan rumusan KD.
- Cara Mengatasi Masalah
Pendampingan penggunaan teknologi oleh GI dan teman sejawat membantu kami dalam menyelesaikan tugas. Upload LK di jam 24.00 untuk memperoleh jaringan yang cepat. Agar siswa yakin bahwa pembelajaran tematik dengan PBL dapat membantu mereka lebih menguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana, mengapa, dan manfaat belajar berorientasi penggunaan aspek HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan Abad 21. Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya HOTS ajakan membuat siswa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa belajar bukan sekadar menghafal teori dan konsep akan membuat siswa mau belajar dengan HOTS.
Kekurangmampuan guru membuat video pembelajaran dapat diatasi dengan mengunduh video sesuai dengan KD yang akan dibelajarkan baik dari youtube maupun dari Rumah Belajar. Dengan demikian, selain menerapkan kegiatan literasi baca dan tulis, siswa juga dapat meningkatkan literasi digitalnya.
Bab IV
Simpulan dan Rekomendasi
- Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
- Pembelajaran tematik dengan model pembelajaran PBL layak dijadikan praktik baik pembeljaran berorientasi HOTS karena dapat meingkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.
- Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis dan cermat, pembelajaran tematik dengan model pembelajaran PBL yang dilaksanakan tidak sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan Abad 21.
- Rekomendasi
Berdasarkan hasil pembelajaran dalam program PKP berikut disampaikan rekomendasi yang relevan:
- Guru diharapkan memahami KD yang akan diajarkan dan selanjutnya dapat membuat target KD dan Indikator.
- Guru diharapkan menggunaan aspek HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan Abad 21 di dalam RPP.
- Guru seharusnya mampu menciptakan pembelajaran HOTS.
- Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa).
- Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan pembelajaran menggunaan aspek HOTS, 5M, 4 Dimensi Pengetahuan dan Kecapakan Abad 21. Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana da prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis utuk menerapkan praktik baik ini aka menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.
DAFTAR PUSTAKA
Abdulah. 2019. Pembelajaran Aktivitas Gerak Berirama Variasi Kombinasi Gerak Dasar Senam Aerobik. Jakarta. Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Unit Pembelajaran
Hardiyanto, 2019. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, Dan Kesehatan (Pjok) Sekolah Dasar (SD) Permainan Kasti, Jakarta. Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Ariyana dkk. 2019. Buku Pegangan Pembelajaran Berorientasi pada Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi. Jakarta. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Setiawati dkk. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi Buku Penilaian Berorientasi Higher Order Thinking Skills. Jakarta. Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Dasar Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Download Contoh Laporan Best Practice PKP Bahasa Indonesia SMP 2019,Disini
Demikian file lk-9 PKP SMP 2019 yang bisa kami berikan semoga bisa menjadi refferensi. Terima Kasih.
terima kasih atas ilmu yang disampaikan
BalasHapus